Dalam
suatu krisis, beberapa orang akan terbebani. Sebagian ada yang menyerah untuk
berharap, mengapa? Laurence Gonzales mempelajari ratusan dari kasus-kasus yang
menunjukkan sesuatu dengan tepat mengenai sikap dan strategi dari beberapa
orang yang menolak untuk mati.
Saya telah mempelajari beberapa kecelakaan selama kurang lebih 30 tahun. Pertama, sebagai pilot yang juga wartawan, saya berkonsentrasi pada kecelakaan pesawat terbang.
Saya telah mempelajari beberapa kecelakaan selama kurang lebih 30 tahun. Pertama, sebagai pilot yang juga wartawan, saya berkonsentrasi pada kecelakaan pesawat terbang.
Kemudian,
ketika ketertarikan saya beralih pada paddling, climbing dan travelling ke
tempat-tempat terpencil, saya mulai mempelajari beberapa kecelakaan yang
terjadi pada kegiatan alam terbuka. Silahkan Anda sebut saya sebagai orang yang
tidak berperasaan, tetapi bagi saya membaca laporan kecelakaan-kecelakaan
tersebut seperti membaca komedi bisu (bisu, karena orang-orangnya sebagian
besar meninggal). Saya mencari pengertian mengapa beberapa orang meninggal
dengan cepatnya dalam keadaan survive ini. Secara mengejutkan, saya menemukan
kengerian yang sama pada beberapa orang yang bertahan hidup dalam keadaan sulit
yang sangat ekstrim, kasus-kasus ini saya sebut "deep survival." Pada
dasa warsa dan beberapa abad, terpisah melalui budaya, geografi, ras, agama dan
tradisional, beberapa survivor yang sukses menunjukkan pola yang sama dari
pikiran dan tindak tanduk yang mengarah pada transformasi keagamaan yang sama
dalam mempertahankan hidup mereka.
Satu
kali kamu pernah melewati hujan salju, kapalmu karam atau kamu tersesat di
hutan atau tanganmu terjepit saat boulder, sebagian besar menyangkut mental,
berikut adalah cerita yang berhubungan dengan hal tersebut di atas, sebagian
besar adalah kisah sebenarnya yang pernah dialami oleh beberapa survivor yang berhasil
kembali dari perjalanan yang hampir membuat mereka mati.
ATURAN
PENYELAMATAN DIRI DALAM KEADAAN BERBAHAYA
- PERCAYA DIRI
Orang yang dapat menyelamatkan diri tidak terjebak pada
perangkap ketakutan yang mematikan, yaitu ketakutan yang tidak termobilisasi
atau penyangkalan terhadap ketakutan. Banyak orang yang seharusnya selamat
dalam tragedi World Trade Center pada tanggal 11 September 2001 tewas, karena
mereka hanya diam dengan patuh untuk menunggu pertolongan dan bukan berusaha
untuk menyelamatkan diri mereka sendiri.
Dan banyak diantara mereka yang dikuasai rasa panik. Panik
disini tidak selalu berarti berlari kesana-kemari dengan menjerit-jerit, namun
bisa berarti diam dengan tidak melakukan apapun . Para penyelidik kecelakaan
pesawat sering menemukan bahwa para penumpang ternyata ditemukan mati dengan
keadaan masih terikat erat di tempat duduk mereka. Orang yang dapat
menyelamatkan diri sebaliknya menyadari keadaan mereka, "Saya benar-benar
dalam keadaan yang membahayakan diri saya dan saya akan berusaha untuk
menyelamatkan diri saya."
Dalam lima menit pertama sejak kecelakaan terjadi, sang
korban dipenuhi dengan pemikiran-pemikiran yang penting. Presepsi dan fungsi
kognitif seseorang yang dapat menyelamatkan diri berada dalam tingkat yang
tinggi saat ia menghadapi bahaya. Dengan dipacu oleh ancaman atas nyawanya,
seseorang yang dapat menyelamatkan diri mengetahui keadaan sekitar mereka
sampai ke hal-hal yang terkecil, selain itu merekapun meyakini naluri mereka.
Joe Simpson, seorang pemanjat tebing dari Inggris yang baru
saja menjejakkan kaki di gunung berketinggian 21.000 kaki di negara Peru,
terjatuh dan mengalami patah kaki. Hal pertama yang muncul dalam benaknya
adalah mungkin dia hanya keseleo. Tetapi beberapa saat kemudian dia berkata
pada dirinya sendiri,"Kakiku patah, aku akan mati." Orang yang dapat
menyelamatkan dirinya tidak menyangkal kebenaran. Hanya dengan menyadari luka
yang dia alami, Simpson mampu untuk menjalani tantangan yang mengerikan di
hadapannya.
- TETAP TENANG
Dalam keadaan yang kritis, orang yang dapat menyelamatkan
diri tidak dikuasai oleh rasa takut tapi mereka akan memanfaatkan rasa takut
tersebut. Rasa takut yang mereka rasakan seringkali berubah menjadi rasa marah
yang akan memotivasi mereka dan membuat mereka dapat berpikir dengan cerdik.
Aron Ralston, seorang pemanjat gunung yang harus memotong tangannya untuk
melepaskan diri dari batu besar yang telah menjepitnya di sebuah lembah celah
di Utah, semula menjadi panik dan membantingkan tubuhnya ke batu yang telah
menjepit tangannya.
Tapi dia segera berhenti melakukan hal tersebut dan menarik
nafas panjang untuk kemudian memperhatikan pilihan-pilihan yang dia miliki. Dia
menghabiskan waktu hingga lima hari untuk dapat meyakinkan dirinya untuk
menentukan apa yang harus dia lakukan untuk dapat menyelamatkan dirinya.
Seseorang yang dapat menyelamatkan dirinya sangat mneyadari bahwa mereka harus
tetap tenang. Mereka harus berusaha menghindar dari emosi ingin memberontak
yang terlalu meluap-luap. Dan
dengan menghadapi keadaan genting, mereka juga dapat mengatasi penderitaan yang
mereka rasakan dengan baik.
Dalam buku In Touching The Void, Joe Simpson mengungkapkan
penderitaan yang dia hadapi di Peru. Dia menulis bahwa dia dapat menyesuaikan
diri dengan rasa sakit terus menerus yang dia rasakan yang disebabkan oleh
kakinya yang terluka dan patah yang menjadi penghalang baginya untuk dapat
menuruni gunung tersebut. James Stockdale, seorang pilot tempur yang ditembak
jatuh di Vietnam dan menghabiskan waktu delapan tahun di Hanoi Hilton, julukan
bagi camp penjaranya, yakin bahwa dengan membiasakan diri dengan rasa sakit
adalah alat yang paling penting bagi orang yang dapat menyelamatkan dirinya,
Anda harus mengalami rasa sakit. Tidak boleh ada kata tidak.
- BERPIKIR, MENGANALISA, MERENCANAKAN
Orang yang harus menyelamatkan diri dalam jangka panjang
dengan cepat akan mengorganisir, menentukan rutinitas yang harus mereka lakukan
dan menetapkan disiplin. Dalam kelompok orang-orang yang sedang menyelamatkan
diri, akan muncul seorang pemimpin. Seorang yang menyelamatkan diri seorang
diri seringkali mengisahkan bahwa mereka mendengar sebuah suara yang
mengendalikan situasi mereka. Sementara fenomena mendengar suara dapat
mengindikasikan turunnya kondisi mental di dalam kedaan tertentu, hal tersebut
juga mudah dijelaskan dalam dua fungsi otak : emosi dan akal.
Dalam kasus-kasus tertentu dengan bahaya yang sangat fatal,
emosi seringkali mengambil alih. Tapi seorang yang dapat menyelamatkan diri
mengesampingkan emosi dan membiarkan akal yang bekerja dan mereka membuat diri
mereka menjadi dua pribadi yang berbeda dimana mereka akan melaksanakan ide
yang menurut mereka masuk akal. Steve
Callahan, seorang pelaut dan pembuat kapal, sedang dalam pelayaran tunggal di
samudera Atlantik di tahun 1982 saat kapalnya tiba-tiba mengalami masalah dan
mulai tenggelam. Terombang ambing selama 76 hari di atas sebuah sekoci seluas
lima kaki, dia melakukan pelayaran penyelamatan dirinya dengan dipimpin oleh
seorang kapten yang memberi perintah kepadanya dan menjaganya di saat dia
sangat membutuhkan air minum.
Bahkan saat dia ingin memberontak. Kaptennya dengan rutin
melatih kru tersebut. Sehingga dalam kendali yang sangat ketat ini dia mampu
menyingkirkan pikiran bahwa situasinya tidak mempunyai harapan. Dia harus terombang-ambing
sejauh 1800 mil di dataran Karibia dan mengambil langkah-langkah pertama yang
harus dilakukan dengan pikiran yang jernih dalam mencapai penyelamatan dirinya,
juga menganalisa situasinya dan memformulasikan perencanaan yang akan dia
jalani.
- MENGAMBIL TINDAKAN
Orang yang menyelamatkan diri mau mengambil resiko untuk
menyelamatkan diri mereka dan orang lainnya. Namun mereka pun berani dan
menyadari apa yang akan mereka lakukan.
Callahan tidak mengerti mengapa kapalnya yang kecil
tiba-tiba dipenuhi dengan air, mungkin terbentur oleh ikan paus. Tapi saat
kapal tersebut mulai tenggelam dia tidak hanya diam memandang kapalnya dengan
rasa tidak percaya. Dengan mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan diri,
dia masuk ke dalam kabin yang gelap dan telah dipenuhi air untuk dapat
mengambil barang-barangnya yang berharga. Dia muncul kembali dengan membawa
"tas alat-alat darurat" berisi survival gear dan sleeping bag nya
yang basah, dimana jika tanpa alat-alat tersebut dia tidak dapat menyelamatkan
dirinya.
Lauren Elder, adalah satu-satunya orang yang selamat dari
kecelakaan pesawat di dataran tinggi Sierra, California. Terdampar di puncak
dengan ketinggian 12.000 kaki, dengan satu lengan yang patah, dia dapat melihat
lembah Saint Joaquin di bawahnya, tapi dia terpisah oleh alam liar yang luas
dan tebing es yang menyeramkan.
Dengan hanya mengenakan rok panjang, sebuah kemeja, dan sepatu boot dengan hak setinggi dua inci, dia merangkak "dengan kedua tangan dan kakinya" seperti yang dia katakan kemudian, "menjaga keseimbangan di antara lempengan es, meninju dengan tangan dan kakinya."
Dengan hanya mengenakan rok panjang, sebuah kemeja, dan sepatu boot dengan hak setinggi dua inci, dia merangkak "dengan kedua tangan dan kakinya" seperti yang dia katakan kemudian, "menjaga keseimbangan di antara lempengan es, meninju dengan tangan dan kakinya."
Dia harus memanjat tebing selama 36 jam, suatu hal yang
tampak mustahil baginya. Namun Elder hanya memikirkan batu yang didepannya
selangkah demi selangkah. Orang yang dapat menyelamatkan dirinya dapat
memecahkan apa yang mereka lakukan setahap demi setahap sesuai dengan apa yang
dapat mereka lakukan.
Merekapun terobsesi untuk dapat melakukannya dengan baik (Elder selalu menguji terlebih dahulu setiap pijakan yang akan dia lewati sebelum dia melangkah maju dan sering mengambil waktu untuk beristirahat. Orang yang dapat menyelamatkan diri berusaha hanya membuat sedikit kekeliruan. Mereka hanya melakukan apa yang sesuai dengan kekuatan mereka dalam waktu tertentu dari jam ke jam dari waktu ke waktu.
Merekapun terobsesi untuk dapat melakukannya dengan baik (Elder selalu menguji terlebih dahulu setiap pijakan yang akan dia lewati sebelum dia melangkah maju dan sering mengambil waktu untuk beristirahat. Orang yang dapat menyelamatkan diri berusaha hanya membuat sedikit kekeliruan. Mereka hanya melakukan apa yang sesuai dengan kekuatan mereka dalam waktu tertentu dari jam ke jam dari waktu ke waktu.
- RAYAKAN KEBERHASILAN ANDA
Orang yang dapat menyelamatkan diri akan mendapatkan
sukacita yang luar biasa dengan pencapaian yang mereka raih, sekecil apapun
itu. Hal tersebut dapat menghindarkan mereka dari rasa putus asa yang mematikan
dan menjaga mereka untuk terus termotivasi. Sukacita juga melepaskan diri
mereka dari stuasi yang mengancam yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata.
Elder berkata bahwa saat telah berhasil menuruni lereng es pertama, dia
memandang ke atas lereng tersebut dan hampir tidak percaya atas apa yang telah
dia lakukan, dia berkata pada dirinya sendiri, "Lihat apa yang telah kamu
lakukan."
Saya berseru keras hingga terdengar hingga ke lereng di
bawah saya. Bahkan dengan lengannya yang patah, Elder merasakan rasa senang
yang luar biasa menjadi teman setianya dalam perjalanannya untuk menyelamatkan
dirinya. Hitunglah apa yang kamu miliki, kamu masih tetap hidup.
- JADILAH ORANG YANG
MENYELAMATKAN BUKAN MENJADI KORBAN
Orang yang menyelamatkan diri selalu melakukan hal yang sama
bagi orang lain, bahkan jika orang tersebut berada ratusan mil jauhnya. Saat
penulis Antone de Saint Exupery terdampar di gurun Libya setelah pesawat
ekspedisinya mengalami kerusakan mesin, dia memikirkan apa yang akan terjadi
dengan istrinya jika dia menyerah dan tidak kembali.
Yossi Ghinsberg seorang pendaki gunung kebangsaan Israel, tersesat di hutan Bolivia lebih dari dua minggu setelah terpisah dengan teman-temannya. Dia berhalusinasi bahwa dia ditemani seorang wanita cantik yang selalu menemaninya setiap malam dalam perjalanannya. Apapun yang dia lakukan, dia lakukan bagi wanita tersebut.
Yossi Ghinsberg seorang pendaki gunung kebangsaan Israel, tersesat di hutan Bolivia lebih dari dua minggu setelah terpisah dengan teman-temannya. Dia berhalusinasi bahwa dia ditemani seorang wanita cantik yang selalu menemaninya setiap malam dalam perjalanannya. Apapun yang dia lakukan, dia lakukan bagi wanita tersebut.
- MENIKMATI PERJALANAN UNTUK
MENYELAMATKAN DIRI
Nampaknya hal ini bertolak belakang dengan keadaan yang ada,
namun dalam situasi yang paling sulitpun, orang yang dapat menyelamatkan
dirinya menemukan sesuatu yang dapat dinikmati, sesuatu yang dapat dia lakukan.
Penyelamatan diri dapat berarti penantian yang membosankan menjadi sesuatu yang
menyenangkan. Elder tertawa terbahak-bahak saat dia menyadari betapa dia takut
bahwa seseorang akan melihat ke dalam roknya saat dia memanjat tebing. Bahkan
saat kapal Callahan tenggelam, dia hanya berhenti tertawa saat dia harus
menyelipkan pisau di mulutnya saat harus menaiki rakit seperti seorang bajak
laut.
Uji coba yang dilakukan dengan bermain dalam kedaan yang
genting juga akan menghasilkan penemuan dan penemuan akan menghasilkan teknik
atau strategi yang baru yang akan menyelamatkan anda. Saat melewati tebing yang
hampir vertikal di Peru, Joe simpson menciptakan irama saat dia mengayunkan
kapaknya, menjatuhkan tangannya yang lain ke atas permukaan es dan lalu
melakukan lompatan yang mengerikan dengan kakinya yang masih sehat. "Saya
dengan cermat terus mengulang pola irama tersebut," tulisnya, "Saya
mulai merasa terlepas dari keadaan di sekeliling saya."
Menyanyi, membayangkan permainan, mengingat puisi, menghitung dan mencoba menemukan solusi matematika yang sulit, akan membuang rasa jenuh karena menunggu dan akan membuat situasi jadi lebih menyenangkan, bahkan saat ada rasa takut yang mengancamnya. Di dalam penjaranya, James Stockdale menulis, "Orang yang melewati tragedi seperti ini dengan banyak puisi yang dapat diingat adalah orang yang mempunyai karunia."
Menyanyi, membayangkan permainan, mengingat puisi, menghitung dan mencoba menemukan solusi matematika yang sulit, akan membuang rasa jenuh karena menunggu dan akan membuat situasi jadi lebih menyenangkan, bahkan saat ada rasa takut yang mengancamnya. Di dalam penjaranya, James Stockdale menulis, "Orang yang melewati tragedi seperti ini dengan banyak puisi yang dapat diingat adalah orang yang mempunyai karunia."
Orang yang dapat menyelamatkan diri mengatur masa kritis
yang dia alami hampir seperti seorang olahragawan dengan olahraga yang dia
tekuni. Mereka terikat pada jimat-jimat. Mereka menemukan hal yang hanya
dirasakan oleh seorang yang ahli, "zona" dimana emosi dan akal saling
seimbang untuk menghasilkan satu tindakan yang dapat berubah-rubah.
- MELIHAT KEINDAHAN
Orang yang menyelamatkan diri terpesona dengan keajaiban
dunia mereka, khususnya saat menghadapi bahaya kematian. Ungkapan kekaguman
akan keindahan, perasaan terpesona, membuka kesadaran akan keadaan di sekitar
mereka (saat anda terpesona oleh sesuatu yang indah, pupil mata anda akan
membesar). Debbie Kiley dan empat orang lainnya terombang ambing di lautan
Atlantik, setelah kapal mereka tenggelam dalam badai pada tahun 1982. Mereka
tidak mempunyai persediaan makanan, tidak mempunyai air minum dan dapat saja
mati. Dua orang diantara mereka meminum air laut dan mulai menjadi gila. Ketika
salah seorang dari mereka melompat dari papan ke laut, segera dia dimakan oleh
ikan hiu di bawah papan mereka. Kiley merasa jika dia memandang terus ke laut,
maka diapun dapat menjadi gila, maka dia berkata pada dirinya sendiri,
"Lihat ke langit, disana tampak sangat indah."
Saat pesawat Saint Exupery terjatuh di gurun, dia menyadari
bahwa dia dalam bahaya, namun dia berkata dalam hati : "Disini kita
berada, akan mati, namun kematian tidak dapat dibandingkan dengan kenikmatan
yang saya rasakan. Sukacita yang saya dapat dari setengah buah jeruk yang saya
genggam adalah sukacita yang terbesar yang pernah saya rasakan."
- MENYERAHKAN DIRI
Ya, anda pasti akan mati. Dalam kenyataanya, anda akan mati,
semua orang akan mati walaupun mungkin tidak harus hari ini. Di hari ketiga
saat dia terjepit di dalam jurang, Ralston telah kehabisan makanan dan air
minum dan dia tahu bahwa dia akan mati jika dia tidak dapat melepaskan dirinya.
Namun hal tersebut membawanya menjadi tenang bukan menjadi merasa menderita.
"Saya menerima kematian dengan rasa damai," katanya. Dalam berbagai
cara, fase perjalanan penyelamatan bersama berhubungan dengan tahap-tahap
kematian dijelaskan dalam buku yang terkenal On Death and Dying (Dalam
Menghadapi Kematian) ditulis oleh Elizabeth Kublerloss adalah penyangkalan,
kemarahan, penawaran, depresi, dan penerimaan. Hanya dengan menerima kematian,
banyak orang yang menyelamatkan diri mengatakan bahwa mereka mampu untuk
berjuang dan bertahan hidup. Salah seorang psikolog dalam hal penyelamatan diri
menyebutkan "Menyerahkan tanpa menyerah. Penyelamatan diri dilakukan oleh
orang yang menyerahkan diri."
- YAKIN BAHWA ANDA AKAN BERHASIL
Dalam perjalanan tahap selanjutnya, orang yang menyelamatkan
diri mendapat semangat dari keyakinan bahwa dia akan selamat. "Selama dua
hari berakhir pada saat saya terjepit di jurang," kenang Aron Ralston,
"Saya merasa sebuah energi yang sangat meningkat memasuki diri saya
walaupun waktu itu saya telah kehabisan makanan dan minuman." Segera
setelah itu, dia menemukan kekuatan untuk memotong tangannya yang telah mati.
Elder juga menemukan kekuatan ketika waktu terus berjalan : "Saat itu seolah-olah
saya telah mendapatkan energi yang tidak ada batasnya."
- LAKUKAN APAPUN YANG PERLU
DILAKUKAN
Elder memanjat dan menuruni tebing es dan batu karang tanpa
alat-alat dan pengalaman. Simpson menyeret kakinya yang patah sejauh bermil-mil
untuk kembali ke posnya. Ralston memotong tangannya sendiri untuk membebaskan
dirinya. Orang yang menyelamatkan diri memiliki apa yang disebut para psikolog
sebagai pengetahuan-meta: Mereka mengetahui kemampuan mereka, dan tidak
merendahkan atau melebih-lebihkannya. Mereka yakin bahwa segala seuatu adalah
mungkin dan karena itu mereka harus bertindak.
Mereka seringkali mengucapkan sebuah mantera untuk menolong
mereka, saat Yossie Ghinsberg hilang di hutan Bolivia, ia
menuliskan,"Ketika saya putus asa, saya membisikkan mantera di telinga
saya "Lelaki sedang beraksi, lelaki sedang beraksi," saya tidak tahu
darimana saya mendapatkan kata-kata tersebut? saya ulangi terus kata-kata
tersebut : "Seorang lelaki yang beraksi dapat melakukan apapun yang harus
dia lakukan dengan tidak takut dan khawatir."
- TIDAK PERNAH MENYERAH
Saat kantung oksigen Apollo 13 meledak dalam perjalanannya
ke bulan pada tahun 1970, tampaknya kru yang ada dalam pesawat itu berada di
ambang kematian. Komandan James Lovell memutuskan untuk terus menyampaikan
semua data ke pusat kendali bahkan jika pesawat tersebut terbakar dalam
perjalanan pulang. Callahan, Elder, Ghinsberg, Kiley, Ralston, Saint Exupery,
Simpson, Stockdale "semuanya sama-sama menentukan dan mengetahui kebenaran
akhir ini " jika kamu tetap hidup, masih ada yang dapat kamu lakukan.
Orang yang menyelamatkan diri tidak mudah dilemahkan oleh
kemunduran. Saat mereka merasa bimbang, mereka akan mendorong diri mereka untuk
melakukan sebuah proses dari awal kembali. Mereka menjaga diri mereka untuk
tetap bersemangat dengan mengembangkan sebuah alternatif yang diciptakan dari
daya ingatan yang kaya, dimana mereka dapat menyelamatkan diri. Mereka melihat
kesempatan dalam kesengsaraan. Dalam keadaan yang buruk, orang yang dapat
menyelamatkan diri dapat belajar dan menyukai uji coba yang mereka alami. Elder
mengatakan, "Saya tidak akan menjual perjalanan yang saya alami dengan
apapun. Bahkan kadang-kadang saya merindukannya. Saya merindukan kejelasan
dalam mengetahui dengan tepat apa yang harus saya lakukan selanjutnya."
Mereka yang dapat menyelamatkan diri dari bahaya dunia ini,
baik itu dalam permainan, bisnis ataupun perang, melalui penyakit atau tragedi
akan melakukannya melalui suatu perubahan. Tetapi hal tersebut tidak muncul
begitu saja saat dibutuhkan. Hal tersebut muncul dari pengalaman seumur hidup,
sikap dan tindakan yang kita lakukan yang membentuk kepribadian seseorang,
pusat dimana kekuatan yang dibutuhkan bersumber. Pengalaman penyelamatan diri
adalah anugerah yang tidak dapat dibandingkan, dan akan menunjukkan siapa
sebenarnya anda.
No comments:
Post a Comment