Sangkima adalah salah satu area pengembangan Wisata Alam
Taman Nasional Kutai dan menjadi obyek wisata yang cukup ramai dikunjungi
wisatawan, baik wisatawan local, nasional maupun internasional. Letaknya sangat
strategis berada di Km 30 Jalan poros Bontang – Sangatta Provinsi Kalimantan
Timur, dan termasuk ke dalam sub Seksi Wilayah Konservasi Sangatta. Untuk ke
Sangkima dapat ditempuh melalui jalan darat dan hanya memakan waktu ± 45 menit
perjalanan dari Kota Bontang maupun Sangatta.
Pada awalnya Sangkima dikunjungi oleh para wisatawan dan
peneliti nasional/internasional karena potensi sumber daya alamnya. Kawasan
hutannya mengandung keanekaragaman hayati yang tinggi, yang juga merupakan
salah satu alas an ditetapkannya kawasan Taman Nasional Kutai sebagai kawasan
konservasi. Beberapa peneliti dari Jepang bahkan membuat plot penelitian
permanen yang mereka amati sampai bertahun – tahun.
Untuk menikmati keindahan alam dan berbagai potensi alam
lainnya pada jalur trail wisata dibangun sebuah rumah pohon dengan tinggi
sekitar 15 meter dari permukaan tanah. Rumah Pohon tersebut dibuat diatas
sebuah pohon besar dipinggir sungai kecil yang aliran airnya sangat jernih.
Pada ujung jalan jembatan ulin terdapat sebatang pohon
Ulin (Eusideroxylon zwagery) raksasa
yang berdiri dengan kokoh, seakan menyambut siapapun yang dating ke sana. Pohon
Ulin tersebut berdiameter 2,47 meter, sampai saat ini dianggap sebagai pohon
Ulin yang terbesar di Dunia.
Di Sangkima terdapat pula berbagai obyek wisata alam
yang sangat menarik untuk disaksikan, antara lain : Hutan Hujan tropis Sangkima
yang di dominasi oleh jenis Ulin (Eusideroxylon
zwagery) dan jenis – jenis dari family Dipterocarpacea, trail kayu ulin
sepanjang 800 meter menuju Pohon Ulin Raksasa yang diperkirakan berumur 1000
tahun yang sampai saat ini dianggap sebagai Ulin terbesar di Dunia. Dan bila
beruntung, kita akan menjumpai beraneka ragam jenis satwa liar antara lain :
beberapa jenis dari kelompok primate seperti Orang Utan (Pongo pygmaeus), Kera (Macaca
sp) dan Owa – owa (Hyllobates
muelleri), jenis –jenis burung, jenis – jenis Carnivora seperti Kucing
Hutan (Felix bengalensis), Macan
Dahan (Neofelis nebulosa), beberapa
jenis dari ordo Scandentia( Tupai).
Adapun kegiatan yang dapat dilakukan disini selain
berekreasi dan penelitian, adalah penjelajahan alam (adventuring) terutama
untuk para petualang yang gemar menjelajah hutan alam yang sangat menantang.
Adventure trail sepanjang ± 7 Km ini melintasi aneka jembatan gantung yang
menantang seperti jembatan gantung yang berada diatas sungai sangatta yang
terkenal dengan monster sangatta atau buaya muara, jembatan Sling/kabel yang
berada diatas jurang, jembatan jembatan balok (kami sering menyebutnya jembatan
shaolin karena bentuknya seperti jembatan yang sering dipakai berlatih silat
dalam film – film kungfu) dan beberapa jenis jembatan menarik lainnya. Untuk
menikmati keindahan alam dan berbagai potensi alam lainnya pada trail wisata
dibangun shelter atau tempat peristirahatan bagi pengunjung yang berada diatas
bukit yang diberi nama bukit pelangi, Rumah Pohon, dan air terjun kecil yang
sangat indah dan airnya dapat dipergunakan untuk minum terutama bagi petualang
yang kehabisan air setelah melakukan penjelajahan alam.
(M. Saipul/M. Rietsky Fadhillah)
Kader Konservasi TNK & Penulis Buku “TTM
In The Name Of Friendship”
Disadur dari Buletin Pasak Bumi edisi VIII /
Mei 2002
banyak yg ngajak kemping kesini, tapi...terpaksa ditolak karena sangat tidak baik utk kesehatanku >,<
ReplyDeleteyah seru banget, apalagi ketemu dengan kura-kura waktu flying camp di sangkima..
Deletesangkima membawa duka...tobat gak mau lagi ngetrip...udah dibleklist namaku gara2 udah konfirm mo ngemping ma ank2 SB ternyata gak jadi...
ReplyDelete